Rabu, 20 November 2013

BASIC RELIABILITY & AVAILABILITY CONCEPTS

Pengertian reliability
Secara umum Reliability dapat didefinisikan sebagai probabilitas suatu peralatan untuk tetap mampu berfungsi sesuai yang spesifikasi diinginkan, kondisi maupun waktu tertentu tanpa mengalami kegagalan
Reliability digunakan untuk menentukan kemungkinan peralatan atau sistem tetap beroperasi secara terus menerus dalam menjalankan fungsinya (pada kondisi lingkungan secara spesifik dan dalam jangka waktu tertentu) tanpa mengalami kerusakan
Definisi lain:
"The probability that a system will perform satisfactorily for given period of time under stated conditions."  (Dimitri Kececioglu)
"…the level of reliability achieved with an effective maintenance program. This level is established by the design of each item and the manufacturing processes that produced it. …"  (Nowlan and Heap )
Manfaat reliability:
       Pemeriksaan yaitu tindakan yang ditujukan terhadap sistem untuk mengetahui apakah sistem masih berada dalam keadaan yang memenuhi persyaratan yang diinginkan.
       Penggantian komponen, yaitu melakukan penggantian komponen sistem yang sudah tidak dapat berfungsi. Penggantian ini dapat bersifat terencana dan tidak terencana.
       Repair dan overhaul, yaitu melakuakan pemeriksaan secara cermat serta melakukan perbaikan yang kemudian sistem di set-up kembali. Disini mungkin juga dilakukan penggantian komponen (turun mesin).
       Penggantian sistem, yaitu tindakan yang diambil apabila tindakan-tindakan yang lain sudah tidak memungkinkan lagi
Ruang lingkup reliability
TINGKATAN
KETERANGAN
Pemodelan (konstruksi)
Perancangan produk, pembentukan performansi dan sfesifikasi, reproduksi, penggantian, ekonomi, antisipasi, tingkatan pemakai, perencanaan keandalan sistem kontruksi, faktor yang mempengaruhi keandalan, perjalanan lingkungan, kondisi pemakaian tenaga mekanik dan faktor keselamatan, penilaian, keandalan, kemudian pertimbangan keamanan dan kegagalan redudansi uji operasional, perkiraan keandalan, uji kecepatan, uji penurunan keandalan, uji produksi.
Pembelian
Kualitas barang dan keandalannya yang dibutuhkan, daya dorong, usaha perencanaan yang dapat diandalkan.
Produksi
Proses perencanaan, efisiensi proses produksi, efektifitas proses pemeriksaan , pendidikan dan pelatihan pekerja, pemeliharaan standar alat-alat produksi, pengujian bahan dan pemeriksaan lanjutan, pemeriksaan jaminan mutu, lamanya penyimpanan.
 Penyimpanan dan transportasi
Pengepakan, kondisi lingkungan penyimpanan dan kondisi transportasi serta penanganan dan pengendalian atau pemeriksaan keandalan dalam proses penyimpanan.
 Manajemen
Pelatihan pekerja, pelayanan, jaringan layanan, pemeliharaan, pencegahan, aturan dan penggantian kerja, aturan pembukuan dan administrasi, aturan  perintah kerja.
 Pemakaian
Penggunaan dan prosedur, pelatihan operator, pengendalian  lingkungan, metoda mendeteksi kerusakan dan kesalahan posisi, pencegahan, pemeliharaan, usaha mendapatkan suku cadang yang sesuai dengan standar.
 Pemeriksaan pemakaian
Pemeriksaan gedung, penerimaan contoh perencanaan, proses pemeriksaan dan demonstrasi keandalan.

Reliability Parameters
parameters - are quantities that define certain characteristics of systems

*      Component reliability is the probability of no failure over a specified period of time.
*      This reliability (R(t)) is given in terms of the failure rate (λ) which is the number of component failures per unit time :
                                                R(t) = exp(-λt)
*      In this formula, the failure rate, λ, is assumed to be constant  with the age of the component.   
Example
Logs of the equipment failures reveal that a particular system component has experienced 40 failures in 100,000 hours of use. The failure rate may then be calculated as follows :
                         λ = 40/100,000 = 0.0004
For a 2 hour to work, t = 2 and the reliability then becomes –
                R(t) = exp(-λt) ≈ 1 – λt [when λt is less than 0.001]
So           R(t) = 1 – 0.0004 x 2 = 1 – 0.0008 = 0.9992
or, expressed as a percentage,
                R%(t) = 0.9992 x 100% = 99.92%

Laju kerusakan peralatan didefinisikan sebagai kemungkinan terjadinya kerusakan pada peralatan dalam selang waktu yang terhingga (misal x satuan waktu), setelah peralatan beroperasi selama –t satuan waktu.
Laju kerusakan disebut sebagai laju bahaya/laju kegagalan (hazard rate), dinotasikan h(t) atau l(t).
Ukuran kinerja peralatan yang lain
          MTTF (Mean Time To Failure), yaitu waktu rata-rata sebelum gagal.
          MTBF (Mean Time Between Failure), yaitu waktu rata-rata antara kegagalan setelah diperbaiki, yang sering digunakan untuk menggambarkan kerusakan mesin.

          MTTR (Mean Time To Repair), yaitu waktu rata-rata untuk perbaikan atau nilai ukuran untuk selang waktu rata-rata lamanya melakukan perbaikan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar