Definisi
Ketidakmampuan
komponen, mesin, atau proses untuk berfungsi secara tepat.
Arti:
n Sistem tidak dapat digunakan sama
sekali
n Sistem masih dapat digunakan tetapi
tidak menunjukkan hasil yang memuaskan
n Sistem maupun komponen sistem
mengalami kemerosotan/penurunan fungsi maupun kinerja secara serius
Alasan
terjadi kerusakan:
n Kondisi operasi dan service (pemakaian dan salah pakai)
n Maintenance yang kurang baik
(disengaja maupun tdk disengaja)
n Inspeksi dan pengujian yang kurang
baik
n Kesalahan saat assembling
n Fabrikasi/manufaktur yang salah
n Desain yang salah (pemilihan
material, dll.)
Sumber
Utama Kerusakan:
n Desain/Model
n Perencanaan
n Material defects
n Pembuatan
n Assembly
n Pemasangan/Instalasi
n Pengendalian Kualitas
n Maintenance
n Tenaga kerja
n Pelayanan, keterampilan
Pola
Kerusakan
n Tiga tahap kerusakan
n Daerah h I (0 – t1)
disebut dengan tahapan kerusakan balita (burn-in region)
n Daerah h II (t1 – t2)
masa kerusakan normal atau penggunaan (usefull life region atau infant
mortality region)
n Daerah h III (t2 – tidak
terpakai) yakni masa keusakan manula (wear-out region)
Penyebab
Utama Kerusakan Mesin
n Lalai memenuhi perawatan dasar yang
dibutuhkan mesin seperti: pelumasan, kebersihan, dll.
n Salah menjaga kondisi operasi mesin
secara benar dalam hal: temperatur, getaran, tekanan, kecepatan torsi, dll.
n Kurang keterampilan
n Kondisi mesin sudah tua/komponen
usang, roda gigi aus, bantalan terjadi aus, dll.
n Terjadi penyimpangan baik dimensi,
material, dll.
Contoh:
n Mesin: kotor, pelumas kotor atau
bocor, panas, bising, bergetar, dll.
n Operator: mengabaikan, salah
operasi, tidak punya pengetahuan mesin, tidak mampu perawatan sederhana, dll.
n Teknisi perawatan: mengganti dan
memperbaiki tanpa petunjuk yang benar, tidak memberikan pengetahuan perawatan
terhadap operator, mengandalkan teknologi tinggi dengan tidak melihat sumber
daya yang ada, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar